JAYAPURA (HPP) - Gubernur Papua Lukas Enembe menegaskan pelarangan, peredaran dan penjualan miras di Papua tak hanya berlaku di supermarket, toko-toko dan bar, tetapi juga untuk hotel bintang lima.
Penegasan itu dikatakan Gubernur, usai melihat hasil razia tim gabungan yang terdiri dari Pemda Provinsi, TNI/Polri, Mahasiswa, Ormas dan Satgas Papeda, Jumat (8/4), di Halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
Pelarangan menjual minuman beralkohol itu berlaku juga bagi hotel-hotel berbintang yang ada di Papua. Tidak ada cerita, mau itu hotel berbintang ka atau apa, intinya tidak boleh lagi ada minuman keras di Papua, tegas dia.
Gubernur berjanji minuman keras yang disita tim gabungan pada razia Jumat pagi, akan dimusnahkan pada Sabtu (8/4) sekitar pukul 17:00 waktu Papua.
Besok sore akan kami musnahkan. Saya tegaskan razia ini baru awal, sehingga dalam waktu dekat kami akan razia lagi, ucap dia.
Sementara menyoal hasil penyitaan tim gabungan razia miras, Gubernur menyanyangkan penemuan minuman beralkohol yang sudah kadaluarsa. Bayangkan jika orang Papua minum minuman ini, pasti sudah banyak yang akan mati, keluhnya.
Karena itu, Lukas meminta agar distributor tak lagi mendatangkan miras. Tak hanya itu, ia juga mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia yang hendak berkunjung ke Papua agar tak lagi membawa minuman beralkohol ke provinsi tertimur di Indonesia ini.
Kami mau sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, mereka dilarang membawa minuman beralkohol. Kita ingin menyelamatkan orang-orang Papua. Sebab setiap tahun pasti ada orang Papua dan rumah tangga rusak akibat minuman beralkohol.
Belum lagi habis minum terus ribut, baku pukul dan akhirnya anak-anak menjadi terlantar dan berperilaku menyimpang. Ini yang kita ingin hilangkan,imbuh dia.
Sementara dalam waktu dekat, tambahnya, pemerintah provinsi bakal mengirimkan satuan tugas yang bakal menjaga pintu masuk dan keluar dari negeri ini. Siapapun yang datang akan diseleksi oleh satuan tugas ini. Sementara semua barang bawaan akan diperiksa sehingga jika membawa miras akan dimusnahkan lalu dipulangkan. Kita juga ingin tertibkan orang-orang yang datang ke Papua, tutup dia.(win)