JAYAPURA (HPP) - Pemerintah Provinsi menargetkan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) wajib diselenggarakan pada daerah yang memiliki jaringan internet dan listrik (PLN).
Hal tersebut dikatakan Ketua Panitia UN Provinsi Papua Albert H. Lantang di Jayapura, Kamis Jumat kemarin.
Sebab program ini juga menjadi wacana dari pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di 2018. Kenapa di 2018, memang faktor listrik penentu tapi dari pengalaman pelaksanaan UNBK di Jayapura selama empat, bisa berjalan baik kecuali SMA Kalam kudus yang mati hidup, tapi sudah diantisipasi dengan genset, tutur dia.
Lagi katanya, saat ini pemerintah provinsi tengah mendorong penyediaan jaringan agar di 2017 mendatang sudah ada peningkatan bukan saja dari sisi jumlah penyelenggara UNBK, tetapi dari segi kualitas.
Sehingga harapannya kedepan penyelenggara UNBK tak hanya untuk daerah yang seperti sekarang yaitu Jayapura, Nabire, Merauke, tapi juga harus tercapai di Wamena dan wilayah pegunungan lainnya. Ini menjadi target kami sehingga tidak ada kesenjangan antara satu daerah dengan daerah lain, ucap dia.
Sementara untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pemerintah Provinsi juga mengalokasikan secara khusus dana Otonomi Khusus (Otsus) bidang pendidikan guna mendukung target tersebut.
Kita sengaja memberikan prioritas bagi sekolah di pegunungan agar kualitas pendidikan di wilayah tersebut ikut meningkat. Makanya, kami berharap dengan adanya peningkatan kualitas bidang pendidikan di wilayah pegunungan, ini akan menghindarkan kesenjangan dengan daerah lainnya, kata dia.
Sementara menyoal perkembangan bidang pendidikan selama dua tahun terakhir, kata dia Provinsi Papua masih berada di urutan 10 besar penyelenggara UNBK terbesar di tingkat nasional. Hal itu membuktikan Provinsi Papua memiliki kapasitas dalam memberi motivasi untuk terus menerus meningkatkan kualitas serta prestasi pendidikan.(win)